Perikanan : Sentra Ikan Nila Desa Nganjat
Desa Nganjat merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Polanharjo dengan produksi budidaya Ikan Nila. Nganjat merupakan desa kecil yang 70% kawasannya di dominasi oleh persawahan dan Kolam budidaya Ikan Nila. Masyarakat di Desa Nganjat mayoritas berprofesi sebagai petani ikan Nila. Desa Nganjat menghasilkan produk wisata Ikan Nila, walaupun merupakan desa yang kecil, namun dengan keuletan dan ketekunan dari warganya yang menjadikan Nganjat sebagai salah satu desa pemasok Ikan Nila sampai ke luar daerah. Hal ini didukung dengan adanya sistem perairan yang lancar dan kondisi desa yang cocok untuk budidaya Ikan Nila. Nganjat mulai dikembangkan sebagai desa wisata sejak tahun 2013, Produksi Ikan Nila inilah yang menjadikan Nganjat sebagai Desa Wisata Sentra Ikan Nila. Kolam budidaya menjadi daya tarik wisatawan yang datang. Mereka dapat melihat-lihat dan berkeliling di pinggiran kolam. Wisatawan dapat berkunjung untuk belajar bagaimanaa budidaya Ikan Nila kepada para petani ikan di Desa Nganjat.
Untuk proses pembudidayaannya para petani ikan disini membeli bibit dari Sidorejo, Jogja, serta beberapa kota lainnya. Untuk pengembangannya di bagi menjadi 2 tahap, yaitu pertama tahap dari telur menjadi ikan dengan besar 3 jari yang berlangsung selama +- 3 bulan dan siap untuk dipanen, tahap yang ke 2 adalah dari ukuran 3 jari menjadi ukuran siap konsumsi yang memerlukan waktu yang sama yaitu +- 3 bulan. Dan pakan yang digunakan para petani mencapai 60-100 karung setiap sekali pembibitan dalam jangka waktu 3 bulan. Serta para petani ketika terjadi hama jamur para petani menggunakan obat PK untuk yang kimia, atau Azola untuk yang organik.
Dari segi pemasaran, para petani ikan nila tidak perlu repot repot mencari pembeli, karena semua petani sudah memiliki pemasok sendiri dan tersebar keseluruh penjuru Indonesia, seperti Pulau Jawa dan juga Papua. Kendala yang terkadang dialami para petani disini adalah faktor cuaca yang berubah ubah membuat ikan menjadi stress, bahkan dapat membuat petani gagal panen dan harga jual dari ikan nila menjadi turun. Sehingga para petani harus memutar otak untuk keberlangsungan kolam agar dapat tetap melakukan panen. Meskipun begitu, Ikan Nila di Desa Nganjat sangatlah cocok untuk dikonsumsi karena dagingnya yang berisi dan padat. Hal ini dipengaruhi oleh sistem perairan yang mengalir deras sehingga Ikan Nila dapat tumbuh dengan maksimal.
Komentar
Posting Komentar